Menghindari Dislipidemia pada Anak Melalui Latihan Fisis dan Diet
Masyarakat masih sering menganggap anak-anak yang memiliki badan gempal atau memiliki kelebihan berat badan sebagai anak yang lucu dan menggemaskan. Padahal, anak-anak dengan badan gempal bisa saja menderita dislipidemia, sebuah gangguan metabolisme lipoprotein yang meliputi peningkatan kadar kolesterol total, trigliserida, dan kolesterol low-density lipoprotein. Penyakit ini pada anak-anak bisa jadi sangat membahayakan serta bisa menimbulkan risiko stroke dini dan penyakit jantung koroner apabila tidak ditangani dengan semestinya.
Hal tersebut dijelaskan Lanny Christine Gultom dalam sidang pengukuhan doktornya, Rabu (19/2/2014), di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dalam sidang terbuka ini, Lanny mempertahankan disertasinya yang berjudul “Peran Polimorfisme Apolipoprotein E Pada Remaja Obes dengan Displidemia yang Mendapat Intervensi Latihan Fisis dan Diet National Cholesterol Education Program Step II”.
Sidang dipimpin oleh Prof. dr. Pratiwi P. Sudarmono, Ph.D., Sp.MK.dan diuji oleh tim penguji yang terdiri atas Prof. Dr. dr. Sarwono Waspadji, Sp.PD-KEMD, Prof. dr. Suzanna Immanuel, Sp.PK(K),Dr. dr. Muchtaruddin Mansyur, Ph.D., M.S., Sp.OK dan Dr. dr. Mexitalia Setiawati E., M.Sp.A(K).Bertindak sebagai promotor ialah Prof. Dr. dr. Sri Rezeki S. Hadinegoro, Sp.A(K) dan sebagai kopromotor ialah Dr. Damayanti R. Sjarif, Sp.A(K)danProf. dr. HerawatiSudoyo, Ph.D.
Lanny mengungkapkan pentingnya perubahan gaya hidup yang meliputi latihan fisis dan diet sebagai cara utama menghindari dislipidemia. Kedua cara itu harus dijalankan sebelum pilihan terakhir, yakni pemberian obat penurun kadar lipid darah, dipakai. Untuk mencapai hasil yang maksimal, peran orang tua untuk mendampingi dan mengontrol supaya anak bisa menjalani latihan fisis dan diet sangatlah diperlukan. Lanny Christine Gultom berhasil lulus dan meraih gelar doktor bidang ilmu kedokteran dengan IPK 3,92. (IRH)
- Login to post comments