Cagub-Cawagub DKI Jakarta Bertandang ke UI
Jakarta dengan segala masalahnya seperti macet, banjir, kriminalitas, kesempatan kerja dan tata ruang membutuhkan pemimpin yang luar biasa untuk membenahi semua masalah ini. Siapa yang pantas memimpin Jakarta? Pertanyaan ini mungkin akan muncul bagi penduduk Jakarta yang bulan Juli nanti akan memilih Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Ajang silaturahmi dan interaksi para Bakal Calon Gubernur dan Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta diadakan oleh alumni Ilmu Politik UI bekerja sama dengan TVOne dengan tema Jakarta Mencari Pemimpin (27/4) di Taman Melingkar Perpus Pusat UI.
Empat pasangan kandidat Bakal Calon Gubernur dan Bakal Calon Wakil Gubernur yang datang lengkap antara lain Jokowi-Basuki, Alex-Nono, Faisal-Biem, dan Hendardji-Riza sedangkan Pasangan Hidayat-Didik tidak lengkap dengan tidak hadirnya Didik. Selain itu, pasangan incumbentFoke-Nara tidak hadir dalam acara ini.
“Menjadikan Jakarta kota modern, rapi, dan bersih,” kata Basuki dalam memaparkan visi misinya. Menurut Basuki bahwa untuk mewujudkan semua cita-cita memajukan Jakarta harus dimulai dari pemimpinnya. “Untuk mewujudkan Jakarta yang bersih harus dimulai dari pemimpinnya dan harus berani membuka anggaran sampai lapis ke-3 hingga seluruh warga Jakarta tahu,” tambah Basuki.
Sementara itu pasangan Alex-Nono menjanjikan setelah satu hari dilantik langsung memberikan biaya gratis dari SD sampai SMA dan gratis biaya kesehatan untuk seluruh warga Jakarta dengan menunjukkan e-KTP. “Apabila kami memimpin, dalam tiga tahun Jakarta akan bebas banjir dan bebas macet,” kata Alex. Dalam visi misinya pasangan ini akan membuat Jakarta menjadi kota yang layak huni, berkelanjutan, dan berkelas dunia.
Di sisi lain, bang Hidayat yang tidak didampingi oleh bang Didik memaparkan visi misinya dengan membuat Jakarta yang solutif, menyejahterakan, dan bertaraf internasional. “Kita harus menjadikan Jakarta menjadi ibu kota negara terbaik di ASEAN yang berbudaya dan berkesinambungan,” kata Hidayat.
Pasangan independen Faisal-Biem cenderung ingin merombak paradigma yang selama ini terjadi di Jakarta. “Kita harus mengubah paradigma dan memastikan peran negara yang benar. Semua pengelolaan perencanaan harus berbasis warga,” Kata Faisal. Faisal juga menambahkan bahwa anggaran harus efisien dan dikelola sebesar-besarnya untuk kepentingan warga Jakarta.
Sebagai pasangan terakhir, Hendardji-Riza mengedepankan akselerasi yang tinggi untuk memimpin Jakarta. “Kita harus melakukan akselarasi yang tinggi untuk memimpin Jakarta dan membuka biaya hidup yang rendah bagi warganya,” kata Hendardji.
Pada sesi kedua, seluruh kandidat diberikan permasalahan yang ada di Jakarta dan dituntut untuk memberi pemaparan solusi atas permasalahan tersebut. Pasangan Jokowi-Basuki mendapatkan permasalahan tentang kemacetan di Jakarta. “Kita akan meneruskan blue print transportasi massal yang sudah ada dan langsung mengeksekusinya. Saya hanya satu jam di kantor, sisanya di lapangan,” Jokowi memaparkan solusinya.
Masalah kriminalitas berusaha dipecahkan oleh pasangan Alex-Nono. “Masalah kriminalitas, kita mempunyai 3 tahap dalam menyelesaikannya. Pertama tindakan pencegahan yang melibatkan masyarakat. Kedua, strategi penangkalan dengan mengadakan patroli. Ketiga tegas secara hukum bagi siapa saja yang bersalah,” ujar Nono.
Hidayat Nur Wahid mendapatkan pertanyaan mengenai kesempatan kerja yang ada di Jakarta yang menjadi magnet warga menuju kota Jakarta. “Jakarta perlu dibagi APBD-nya ke provinsi-provinsi lain agar tidak semua orang menuju Jakarta. Kualifikasi orang-orang yang bekerja di Jakarta juga harus berkualitas dan siap kerja,” papar Hidayat.
Pada gilirannya, Faisal diberikan pertanyaan mengenai tata ruang. Faisal menjelaskan, “Kita arus memulai dari tata manusia, baru menuju tata ruang. Kalau hanya bicara tata ruang saja, maka yang akan terjadi adalah hanya orang-orang yang punya duit yang akan memiliki wilayah di Jakarta.”
Pasangan Hendardji-Riza mengatakan bahwa dalam mengatasi banjir di Jakarta harus memfungsikan banjir kanal barat dan timur, seluruh bantaran sungai disterilkan, dan wilayah daerah selatan jadi daerah resapan air. (HDI)
- Login to post comments