Promosi Doktor Dian Ratih Laksmitawati
Dr. Dian Ratih Laksmitawati, M.Biomed, Apt berhasil meraih gelar Doktor dalam bidang Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Analisis Ekspresi Fc?R dalam Kaitan dengan Sifat Imunosupresi Sel Punca Mesenkim Asal Jaringan Lemak” pada sidang promosi doktor yang berlangsung Senin (14/5) di Ruang Sena Prastista Fakultas Kedokteran UI, Salemba – Jakarta. Dr. Dian mendapatkan nilai Memuaskan (A) dengan nilai akhir IPK 3,89. Sidang yang dipimpin oleh Dr. dr. Siti Setiati, SpPD-K.Ger ini menghadirkan para penguji yang diketuai oleh Prof. dr. Frans D. Sujatna, PhD., SpFK(K), dan anggota penguji yaitu dr. Alida R. Harahap, PhD., SpPK(K) ; Dr.rer.physiol. dr. Septelia Inawati Wanandi ; Dr. Drs. Heri Wibowo, MS ; dan penguji tamu dari Stem Cell and Cancer Institute, PT. Kalbe Farma (peneliti utama) Ahmad Rusdan Handoyo Utomo, PhD. Bertindak selaku promotor adalah Prof. dr. Jeanne Adiwinata Pawitan, MS., PhD, dan ko promotor yaitu Prof. Dr. Mohamad Sadikin, DSc serta dr. Caroline Tan Sardjono, PhD (Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha).
Disertasi Dian menjelaskan mengenai sel punca yang memiliki prospek menjanjikan dalam terapi perbaikan jaringan yang rusak. Sel punca dapat membelah diri dan menjadi berbagai macam sel tergantung pada lingkungan mikronya. Sel punca sendiri bisa didapat dari jaringan embrio, sumsum tulang dewasa, jaringan lemak, darah tali pusat, dan lainnya. Terdapat dua jenis sel punca, yaitu sel punca hematopoetik dan sel punca mesenkim. Kedua sel punca tersebut memiliki keistimewaan masing-masing. Namun pada penelitian ini, lebih terfokus pada sel punca mesenkim.
Sel punca mesenkim memiliki kemampuan berdiferensiasi dan sifat istimewa lainnya yaitu hipoimunogenik dan mampu mensupresi sistem imun (imunosupresi). Secara klinik, sel ini mampu mengurangi gejala penolakan organ transplan dan telah diujikan pada beberapa penyakit autoimun dengan akumulasi kompleks imun. Dari sekian banyak penelitian mengenai sel punca mesenkim, belum satupun yang meneliti keberadaan reseptor Fc?R pada sel tersebut. Padahal reseptor Fc?R sangat berperan pada kondisi penyakit dimana antibodi dan imun justru makin memperparah penyakit tersebut. Bertolak dari hal tersebut, penelitian ini kemudian dilakukan untuk melihat sejauh mana sel mesenkim mengekspresikan reseptor Fc?R.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi mengenai karakterisktik imunologi dari sel punca mesenkim mengingat penelitian mengenai sel punca sudah sampai pada tahap uji klinik. Pada bidang klinik penelitian sel punca berfokus pada kemampuan sel punca untuk terapi penyakit autoimun. (Mel/Die)