Indonesia Krisis Energi, Apa yang akan Dilakukan Pertamina?
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) menggelar kuliah umum “Peran dan Strategi Pertamina dalam Menjamin Keamanan Energi di Indonesia” pada Jumat (8/6) Auditorium Juwono Sudarsono Gedung F, FISIP UI, kampus Depok. Kuliah umum ini dibuka Dekan FISIP UI Prof. Bambang Shergi Laksmono, M.Sc, dengan menghadirkan narasumber Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan.
Dalam kuliah umum ini, Karen menjelaskan bahwa terdapat peningkatan kebutuhan energi karena pertumbuhan ekonomi masing-masing pun terus berkembang. Di tengah permintaan energi yang terus meningkat, ketersediaan sumber energi khususnya fossil fuel cenderung stagnan, bahkan menipis.
Setidaknya ada tiga hal yang bisa menjadi masalah dalam pemenuhan pasokan energi. Pertama, ketidakseimbangan permintaan dan penawaran. Kedua, ketidakseimbangan persebaran geografis sumber-sumber energi minyak dan gas bumi. Ketiga, ketidakseimbangan antara diversifikasi energi dengan insentif harga. Sementara itu, dalam perkembangannya, pertimbangan dalam konsep keamanan energi mengalami perluasan dengan mencakup tiga dimensi lain: keterjangkauan harga, keramahan terhadap lingkungan, dan keamanan dari serangan militer.
Dalam konteks Indonesia, ancaman itu muncul karena adanya selisih antara kebutuhan atau tingkat konsumsi dalam negeri dengan kemampuan produksi energinya, khususnya yang bersumber dari minyak dan gas. Selain itu, tren lain dalam kebijakan energi di Indonesia selama beberapa tahun belakangan ini juga mengarah pada paradigma yang melihat energi sebagai komoditas pasar sehingga memberlakukan mekanisme pasar pada pengelolaan energi.
Pemaparan tersebut menjadi dasar FISIP UI untuk menggelar kuliah umum ini. Diharapkan, kulaih umum ini dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait peranan Pertamina dalam menjamin keamanan energi di Indonesia. (EDO)
- Login to post comments