Foto artikel: 

Dra. Kurnia Agustini, M.Si., Apt berhasil meraih gelar doktor dalam sidang terbuka disertasi doktoralnya pada Senin (16/7) pukul 10.00 WIB di Ruang Sena Pratista Sutomo Tjokronegoro Fakultas Kedokteran UI - Jakarta. Sidang yang diketuai oleh Prof. dr. Pratiwi P. Sudarmono, Phd, SpMK ini meluluskan Kurnia Agustini dengan disertasinya yang berjudul “Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Aktif serta Eksplorasi Aktivitas in Vitro dan in Vivo Biji Klabet (Trigonella foenum-graceum L.) sebagai SERMs (Selective Estrogen Receptor Modulators) Alamiah”. Disertasi di bawah bimbingan Promotor Prof. dr. Frans D. Suyatna, SpFK, Ph.D dan Ko promotor Prof. Dr. Wahono Sumaryono, Apt., APU (Ahli Peneliti Utama Bidang Bioteknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi/BPPT) dan Dr. Nurjati Chairani Siregar, SpPA, PhD berhasil dipertanggungjawabkan di hadapan tim penguji hari itu. Bertindak sebagai ketua tim penguji yaitu Dr. dr. Erni Hernawati Purwaningsih, MS dengan anggota penguji Prof. dr. Mochamad Sadikin, DSc ; Dr. rer. Physiol. Dr. Septelia Inawati Wanandi ; Dr. Ade Arsianti, MSi ; dan Prof. Dr. C. Hanny Wijaya, M.Sc (Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian IPB).

Secara garis besar, disertasi Kurnia berfokus pada pencarian alternatif bahan alam yang dapat digunakan untuk bahan obat-obatan golongan SERMs (Selective Estrogen Receptor Modulators).

Obat-obatan golongan SERMs (Selective Estrogen Receptor Modulators), seperti tamoxifen, raloxifen, dan toremifen, secara klinik telah digunakan dalam jangka panjang pada kasus kanker payudara dependent hormonal. Obat-obatan golongan ini bekerja secara agonis parsial terhadap estrogen endogen, dimana bersifat antiestrogenik terhadap kanker payudara tetapi bersifat agonis estrogen terhadap organ lainnya seperti tulang, lipid darah dan endometrium. Sebagai adjuvant, SERMs dapat menghambat perkembangan sel kanker payudara dan juga mencegah metastasis selanjutnya. Akan tetapi penggunaan jangka panjang obat-obat golongan SERMs, terutama tamoxifen, menimbulkan efek samping yang cukup berat, bahkan meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks. Untuk itu diperlukan penelitian untuk mencari obat-obatan golongan SERMs yang lebih aman, terutama dari eksplorasi alam.

Salah satu tanaman obat yang dapat dimanfaatkan adalah yang memiliki efek agonis parsial juga terhadap estrogen endogen, yaitu golongan fitoestrogen. Fitoestrogen adalah senyawa dalam tanaman yang memiliki aktivitas seperti estrogen. Konsumsi makanan yang mengandung fitoestrogen dapat menurunkan risiko kejadian kanker payudara. Penelitian terhadap fitoestrogen kedelai, yang memiliki efek estrogenik sekaligus antiestrogenik, menjawab pertanyaan mengapa wanita Asia berisiko lebih rendah terkena kanker payudara.

Beberapa kandidat SERMs untuk terapi pascabedah tumor, dari senyawa fitoestrogen murni yang banyak diteliti adalah dammarane (sapogenin steroid dari ginseng Korea), genistein (Isoflavanoid dari kedelai) dan resveratrol (stilbena dari kulit buah Anggur). Selain itu juga telah diteliti beberapa ekstrak tanaman fitoestrogen untuk kemopreventif seperti black cohosh (Cimifuga racemosa).

Pada penelitiannya ini, Kurnia menggunakan Klabet (Trigonella foenum graecum L), dimana bijinya mengandung fitoestrogen sapogenin steroid (diantaranya adalah diosgenin, yamogenin, tigogenin dan gitogenin), protodioscin, trigonelin dan protease inhibitor, serta senyawa golongan flavonoid antara lain vitexin, isovitexin, orientin dan isoorientin.

Penelitian kemudian dilakukan pada periode Maret 2008-Maret 2012. Sebagian besar penelitian dilakukan di Laboratoria Pengembangan Teknologi Industri Agro dan Biomedika (LAPTIAB), Kawasan Puspittek Serpong. Dan uji in vitro dan molekuler dilakukan di Laboraturium fur Biologie Pharmazie, Institute fur Pharmazie und Molekulare Bioteknologie (IPMB), Heidelberg Universitat, Heidelberg, Germany. Berdasarkan penelitian ini didapat bahwa biji Klabet mempunyai aktivitas kemopreventif dan bersifat agonis parsial terhadap estrogen endogen sehingga dapat digunakan sebagai SERMs alamiah. (Mel/Die)