Kuliah Umum Peraih Nobel Harold Varmus
Dr. Harold Varmus, peraih Nobel untuk genetika dasar kanker pada 1989, memberikan kuliah umum dengan judul “The Genetic Basis of Cancer” di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pada Senin (9/7) pukul 10.00 WIB.
Dalam kuliah umumnya yang di moderatori oleh Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD(K), Dr. Varmus yang kini menjabat sebagai Direktur the U.S National Cancer Institute (NCI), mengedepankan pentingnya penelitian tentang kanker. Menurutnya, dalam membahas masalah kanker, maka yang terpikirkan pertama kali adalah mengenai pengobatan. Namun, sebetulnya akan lebih penting jika pencegahan yang lebih diutamakan. Pencegahan tersebut meliputi cara penurunan tingkat obesitas, memperbaiki gaya hidup, mengurangi penggunaan tembakau hingga melakukan deteksi dini.
“Jika kita melihat sejarah kanker, pencegahan telah memainkan peran yang utama”, tegas Dr. Varmus dalam kuliah umumnya.
Di setiap negara, masih menurut Varmus, jika ingin memperkuat kemampuan untuk mengendalikan kanker diperlukan pengembangan registri penyakit kanker guna melacak angka kejadian dan kematian dari berbagai jenis kanker. Pendeteksian yang akurat dan pencegahan yang efektif serta pengobatan membutuhkan pengembangan dan pedoman pelaksanaan yang berkualitas. Beberapa metode dan strategi baru untuk pencegahan, pendeteksian, dan pengobatan telah tersedia, tetapi masing-masing negara tetap harus memutuskan sendiri metode yang paling cocok bagi warga negaranya, tergantung pada jenis kanker, penyebab terbanyak, sumber daya manusia, dan sumber daya keuangan yang dapat digunakan untuk mengurangi beban kanker.
Mengikuti perjalanan kariernya, pada 1993 Dr. Harold Varmus ditugaskan oleh Presiden Amerika Serikat Bill Clinton untuk menjadi Direktur National Institutes of Health (NIH) hingga 1999. Kemudian pada 17 Mei 2010 Ia dinominasikan oleh Presiden Amerika Serikat lainnya, Barack Obama sebagai Direktur National Cancer Institute (NCI), hingga kemudian resmi menjabat sejak 12 Juli 2010. Sebelumnya Dr. Varmus juga sempat menjabat sebagai Presiden dan CEO dari Memorial Sloan-Kettering Cancer Center (MSKCC).
Sebagian besar penetilian Dr. Harold Varmus dilakukan dalam 23 tahun karirnya sebagai staf pengajar di University of Carolina, San Fransisco Medical School bersama Dr. J. Michael Bishop. Mereka melakukan penelitian dengan menciptakan asal usul onkogen dari ayam retrovirus. Penemuan ini berorientasi pada isolasi gen seluler yang dapat mengontrol pertumbuhan dan perkembangan yang dapat bermutasi pada kanker manusia. Melalui penelitian inilah Dr. Bishop dan Dr. Varmus mendapat berbagai penghargaan, salah satunya Penghargaan Nobel pada tahun 1989. Penelitian Dr. Varmus lainnya juga dikenal dalam studi tentang siklus replikasi retrovirus, virus Hepatitis B dan keterlibatan gen pada kanker.
Kuliah umum yang berlangsung selama lebih kurang dua jam ini dipadati oleh hadirin yang dengan antusias mengikuti kuliah dari Dr. Harold Varmus, tampak Guru Besar, staf pengajar dan para mahasiswa baik dari FKUI maupun dari luar FKUI memadati ruang Aula, turut hadir pula Dr. dr. Trihono, MSc (Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kementerian Kesehatan RI) yang hadir mewakili Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Amin Soebandrio, PhD, SpMK (Staf Ahli Menteri Negara Ristek bidang Kesehatan dan Obat), Prof. Sangkot Marzuki (Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia/AIPI) dan USAID Deputy Mission Director, Mr. Derrick Brown yang mewakili Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia.
Pada pagi harinya, sebelum kuliah dimulai, Dr. Varmus berkesempatan bertemu dengan beberapa ahli kanker FKUI dan berbagi serta berdiskusi tentang banyak hal seputar perkembangan, pencegahan serta terapi dari penyakit kanker (Mel/Die)