Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM UI) pada Selasa (21/05) mengadakan pelatihan konsultan kesehatan dalam memahami Management & Technical Assistance Facility (MTAF) di Aula FKM UI. Peserta dari acara ini adalah mahasiswa S2 dan S3 FKM UI yang telah mendaftar sebelumnya ataupun yang mendaftar di tempat. Ada tiga narasumber yang dihadirkan pada acara ini yang memaparkan materi yang berbeda-beda namun masih dalam satu rangkaian tujuan yang sama, yaitu memberikan edukasi bagi para calon ataupun konsultan kesehatan tentang profesi mereka serta mengenalkan MTAF itu sendiri.

Apa itu MTAF? Dr. Haikin Rachmat menjelaskan bahwa MTAF adalah suatu program kegiatan yang dimiliki oleh negara yang memberikan asistensi teknis dan manajemen pada unit-unit atau institusi kesehatan di masyarakat agar terjadi standar remunerasi dan peningkatan kualitas tenaga kesehatan di Indonesia. Program ini diprakarsai oleh United Nations Development Programme (UNDP) dan Global Fund (GF). Program ini juga bertugas menghimpun para calon konsultan dan perusahaan konsultan kesehatan agar terbangun satu kerangka kerja nasional yang terkoordinasi.

Broto Warsito dalam sesinya menceritakan kondisi konsultan kesehatan di Indonesia, apa saja keahlian yang dibutuhkan, jangka waktu kontrak, serta standar jumlah remunerasi yang diterima oleh para konsultan kesehatan di Indonesia, baik yang dipekerjakan oleh lembaga internasional ataupun lembaga pemerintah. Semua yang ia paparkan berasal dari pengalamannya karena Broto Warsito sendiri adalah seorang konsultan kesehatan berpengalaman yang pernah menjadi konsultan kesehatan di WHO dan beberapa proyek pemerintah. "Biasanya lembaga-lembaga internasional akan mempekerjakan konsultan dengan rata-rata usia diatas 40 tahun dan bukan berdasarkan fit and proper test, melainkan dari CV dan rekam jejak proyek yang telah ditangani," Broto menambahkan.

Sesi ketiga dari Dr. Bambang Hartono, M.Sc. adalah sesi praktik, di mana para peserta yang hadir diajak untuk memasukkan data profil mereka ke laman pangkalan data konsultan kesehatan yang diprakarsai oleh MTAF di alamat www.konkes.org. Dalam laman ini, bohir (istilah untuk klien dalam dunia konsultan kesehatan) dapat melihat, menilai, serta mencari konsultan-konsultan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Para konsultan kesehatan juga dapat mempromosikan diri mereka ke pihak bohir secara lebih efektif dan efisien.

Sesi praktik tersebut menandai akhir kegiatan pelatihan ini. Pihak panitia sendiri berharap dengan adanya acara ini, para peserta yang hadir dapat teredukasi tentang peluang kerja konsultan kesehatan di Indonesia dan juga dapat memahami apa itu MTAF yang merupakan hal baru dalam dunia praktisi kesehatan di Indonesia. (WND)