Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan sosialisasi program Less Cash Society (LCS) di hadapan lebih dari 8.500 mahasiswa baru angkatan 2013 UI pada Sabtu (24/8) di Balairung UI, Kampus Depok. Dalam sosialisasi ini diundang pula perwakilan dari enam bank negeri dan swasta yang terlibat dalam program LCS ini, yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, BCA, Bank CIMB, dan Bank Permata.

Dalam melaksanakan program LCS ini, BI menjadikan UI sebagai subjek proyek perdana. Yura A. Djalins, perwakilan dari BI mengatakan, “UI dipilih karena kami harapkan semua mahasiswanya sudah melek teknologi, sehingga tidak akan terlalu sulit untuk menyosialisasikan dan menerapkan program ini. Yang kedua, kami mengharapkan jejaring yang luas dari mahasiswa UI nantinya akan dapat menularkan dan menjadikan LCS ini tren di kalangan perguruan tinggi lainnya.”

LCS sendiri merupakan program yang diprakarsai oleh BI untuk mengurangi transaksi tunai dengan cara bertransaksi secara elektronik. Transaksi menggunakan kartu bersaldo yang dapat diisi ulang dan dipergunakan untuk berbagai keperluan sehingga konsumen tidak harus direpotkan dengan membawa uang fisik, cukup membawa satu kartu untuk berbagai keperluan.

Ada beberapa keunggulan dalam penerapan uang elektronik ini. Pertama, transaksi tunai akan lebih teratur. Kedua, pedagang juga tidak akan repot dengan uang kembalian. Terakhir, penerapan uang elektronik juga diyakini akan mengurangi jumlah uang fisik yang beredar di masyarakat, yang juga dapat meminimalisasi peredaran uang palsu.

Mengingat banyaknya manfaat penggunaan uang elektronik, BI terus berupaya agar gaya hidup dengan uang eletronik ini dapat diterapkan secara nasional. Upaya untuk mewujudkan hal ini salah satunya adalah dengan menggandeng UI sebagai subjek proyek perdana program LCS ini.

Sejalan dengan program LCS ini, UI juga berencana menerbitkan program smart card dalam bentuk Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) untuk mahasiswa angkatan 2013 yang juga dapat digunakan untuk berbagai jenis pembayaran, antara lain untuk Transjakarta dan KRL Commuter Line. Kepala Divisi Pengembangan Sistem Informasi PPSI UI Gladhi Guarddin yang kerap disapa Adin ini menambahkan, “KTM smart card ini rencananya baru akan diberikan di November 2014 dan mahasiswa baru akan diberikan KTM Sementara sampai KTM yang baru diberikan.”

Dalam rangka menyosialisasikan program LCS ini, UI akan melakukan masa uji coba pada tanggal 16-28 September 2013. Dalam masa uji coba ini, penerapan uang elektronik akan diterapkan di kantin-kantin yang ada di kompleks kampus UI, di antaranya kantin FISIP, FKM dan Kantin Prima Rektorat. “Jadi, nanti setiap mahasiswa yang ingin makan dan minum di ketiga kantin tersebut dapat menggunakan kartu eletronik yang akan dijual di kantin-kantin tersebut untuk membeli makanan atau minuman. Keuntungan dari penggunaan kartu ini adalah akan ada potongan harga dari setiap makanan minuman yang dibeli,” tutur Adin. “Nanti dari hasil masa uji coba tersebut, baru dapat kita lihat hasil evaluasinya sebelum diterapkan secara luas di UI,” tambahnya.

Selain masa uji coba ini, UI juga sudah menyiapkan sejumlah rangkaian kegiatan sosialisasi untuk mendukung penerapan program LCS ini, yaitu sosialisasi kepada pedagang besar dan pedagang kecil di lingkungan kampus UI pada 5 September 2013, serta kompetisi foto dan poster LCS pada September 2013.

Selain sosialisasi program LCS ini, masing-masing perwakilan bank juga melakukan promosi program kartu transaksi eletroniknya masing-masing yang disertai oleh pembagian hadiah bagi para mahasiswa yang dapat menjawab pertanyaan terkait produk-produk bank tersebut. Diharapkan dengan mengetahui produk-produk transaksi eletronik yang menarik dari bank-bank tersebut, para mahasiswa baru dapat lebih tertarik lagi pada transaksi eletronik dibandingkan transaksi tunai sehingga mendukung penerapan LCS di UI. (WND)