Indonesia Leadership Camp-Nusantara Leadership Camp 2013
Pada Rabu (04/09), di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI), telah berlangsung Grand Opening acara Indonesia Leadership Camp-Nusantara Leadership Camp (ILC-NLC) 2013 yang terselenggara berkat kolaborasi antara Direktorat Kemahasiswaan UI, Institute of Leadership Development (ILeaD) UI, dan Serantau Transformasi Center (STC) Malaysia. ILC merupakan bagian dari ILeaD yang bernaung di bawah Direktorat Kemahasiswaan UI, namun sejak awal tahun 2013 ILeaD menjadi organisasi mandiri yang terlepas dari Direktorat Kemahasiswaan.
Acara yang rangkaiannya dilaksanakan 5 hari sampai tanggal 8 September 2013 ini diikuti oleh 130 mahasiswa terbaik dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand yang lolos seleksi CV, esai, dan proposal project, serta mengikuti serangkaian kegiatan mulai dari seminar, talk show, dialog inspiratif, bedah film Tjut Nja Dien, field trip ke Rumah Perubahan, softside leadership development, kenduri nusantara dan cultural night, student conference, kompetisi social project/social entrepreneurship, outbond, dan berbagai kegiatan edukatif lainnya.
Acara pembukaan diawali dengan hiburan tarian oleh Komunitas Tari FISIP UI dan pemutaran video ILC-NLC 2013, dilanjutkan dengan sambutan dari Arman Nefi, M.M. selaku Direktur Kemahasiswaan, Dato’ Sahlan Ismail selaku Presiden STC, dan Rektor UI Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met yang juga meresmikan pembukaan dengan seremoni pemukulan gong.
Di ILC NLC tahun 2013 ini, peserta tidak hanya difasilitasi untuk berdiskusi langsung dengan narasumber yang kompeten, akan tetapi juga diberikan kesempatan untuk merebut hadiah puluhan juta rupiah melalui kompetisi social project dan social entrepreneurship project. Yessy Anggraini dari Universitas Negeri Lampung berhasil menjadi juara pertama untuk kategori social project sedangkan M. Taufiq Hidayah Tanjung dari Universitas Negeri Medan berhasil menjadi juara 1 untuk kategori social entrepreneurship project, masing-masing dari mereka mendapatkan set-up cost Rp 5 juta untuk menjalankan gagasan proyeknya.
Angga Fauzan, mahasiswa ITB yang berhasil mendapatkan predikat Peserta Terbaik merasa senang karena di acara inilah ia bisa mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia, Malaysia, dan Thailand dinyanyikan bersama. Ia berharap acara tidak berakhir begitu saja, tetapi harus ada feedback berupa pembentukan forum diskusi, di samping untuk memperluas networking juga untuk memberikan kontribusi nyata di lingkungan masyarakat.
Lain halnya dengan Angga, Zaharin,salah satu Peserta Terbaik asal Malaysia, tidak hanya merasa beruntung karena bisa mengikuti serangkaian acara, namun juga karena bisa mendapatkan teman-teman yang ramah dari Indonesia. “Orang Indonesia nih mesra-mesra,” ucapnya saat mengantarkan pidato mengenaikesan dan pesan.
Tidak hanya peserta, Walikota Depok Nur Machmudi juga turut memberikan respon positif. Ia berharap setelah acara ini berakhir, peserta dapat mengimplementasikan segala ide-idenya di kampung halaman. “Semoga tahun depan, negara yang berpartisipasi akan lebih banyak lagi,” katanya saat memberikan sambutan dan penghargaan kepada para pemenang kompetisi project.
Sesuai dengan jargon “Global Leaders, Nusantara Colours”, ILC dirancang untuk menyiapkan bibit-bibit unggul muda agar menjadi pemimpin bangsa dan dunia masa depan yang memiliki warna Indonesia. (GSB)
- Login to post comments