Departemen Arsitektur FT UI Bangun Rumah Pintar di Cikini
Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI) bersama Research Institute for Humanity and Nature (RIHN) Jepang meresmikan rumah pintar di kawasan Cikini Ampiun pada Minggu (22/9). Rumah pintar yang terdiri atas dua lantai tersebut dibangun dengan luas 12 meter persegi. Karena dibangun di atas lahan bekas kebakaran, proyek pembangunan rumah pintar ini dinamakan “After Fire Project”.
Kokoordinator rumah pintar Evawani Ellisa, M.Eng., Ph.D. mengatakan, selama ini masalah di permukiman padat hanya disebut sebagai masalah tanpa ada solusi yang berarti. Oleh karena itu, rumah pintar ini diharapkan dapat menjadikan lingkungan di Cikini lebih baik dan lebih sehat. Ia juga mengatakan, saat ini rumah pintar sudah cukup dikenal di luar negeri. “Rumah pintar ini menang award di Jepang dan dipamerkan di Tokyo,” tutur Ellisa.
Rumah pintar dirancang multifungsi dan dapat dimanfaatkan sebagai fasilitas publik untuk warga di sekitar kawasan tersebut. Atas kesepakatan bersama warga, rumah pintar dapat dijadikan sebagai perpustakaan sekaligus ruang belajar anak-anak. Dinding dirancang dapat digunakan sebagai papan tulis. Selain itu, rumah pintar juga dapat dijadikan sekretariat RT dan RW. Rumah pintar ini dibangun dari dana pengabdian masyarakat UI dan RIHN. Proyek pembangunannya turut melibatkan mahasiswa Arsitektur FT UI, mahasiswa Chiba University, dan mahasiswa Tokyo Institute of Technology.
Rumah pintar ini merupakan bagian dari proyek besar “Jakarta Megacity and Global Environment”. Dimulai tahun 2011, tim mengadakan lokakarya dengan melibatkan warga. Dari sana, banyak ide dihasilkan. Kemudian, di tahun 2012, tim membangun instalasi berupa ayunan yang membentangi Kali Kroncong. Ellisa mengatakan, ayunan tersebut dibangun dengan tujuan meningkatkan kesadaran anak-anak di kawasan tersebut tentang kebersihan kali. Meski dibuat untuk sementara, ayunan tersebut mendapat respons positif dari warga. (KHN)
- Login to post comments