Penerapan Solar Thermal Cooling System di FT UI
Untuk pertama kalinya, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI) memanfaatkan panas matahari sebagai sumber energi untuk pendingin ruangan. Teknologi yang diterapkan disebut solar thermal cooling system. Teknologi ini memungkinkan sebuah gedung memiliki sentral pendingin ruangan yang hemat energi. Saat ini, solar thermal cooling system tengah disiapkan untuk Gedung Manufacturing Research Centre (MRC) FT UI. Teknologi ini dikembangkan oleh Laboratorium Teknik Pendingin dan Tata Udara FT lewat Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) UI. Dalam menerapkan teknologi ini, UI mendapatkan bantuan peralatan dari Laboratorium Saito Waseda University dan Kawasaki Thermal Engineering (KTE), Jepang. Bantuan yang didapatkan juga merupakan hibah dari Kementerian Lingkungan Hidup Jepang.
Pemanfaatan solar thermal cooling system dapat membantu mengurangi polusi udara dan lebih hemat energi. Staf pengajar Departemen Teknik Mesin FT UI, Dr. Ir. M. Idrus Alhamid, M.Eng., yang juga tim dalam proyek ini mengatakan, teknologi ini mengumpulkan energi panas matahari melalui solar thermal collector. Namun, ketika tidak ada panas matahari, misalnya ketika cuaca mendung, solar thermal cooling system tetap dapat dijalankan dengan energi listrik. “Bisa pakai panas matahari, bisa pakai listrik,” terang Idrus.
Solar thermal cooling system ditempatkan di atap Gedung MRC dengan luas permukaan sekitar 240 m2. Teknologi ini menggunakan 63 set evacuated tube solar thermal collector. Lebih lanjut, Idrus menyampaikan bahwa pemasangan solar thermal cooling system ditargetkan selesai akhir tahun ini. Proyek tersebut diharapkan dapat memberi manfaat seluas-luasnya untuk penelitian di FT. (KHN)
- Login to post comments