Penulis Harus Beri Perhatian pada Publik
Saat menulis suatu karya, penulis harus mempertimbangkan publik yang akan membacanya. Penting bagi penulis untuk mengetahui pikiran pembaca karena lewat karya tersebut, pembaca hendaknya terbantu dalam memecahkan masalah.
Hal itu disampaikan Development Editor Plotpoint, Arief Ash Shidieq, dalam seminar bersama Penerbit Plotpoint yang bertajuk “How to Publish your Writing”, Rabu (6/11) di Auditorium Gedung IX Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), Depok. Seminar tersebut adalah salah satu rangkaian acara UI Book Festival 2013 yang digelar Ikatan Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan (IMASIP). Tahun ini, UI Book Festival mengusung tema “Dive The Book, Drive The World”.
Arief mengatakan, penulis harus memiliki kesadaran tentang publik yang berpikir dalam mencerna karya. Publik adalah mereka yang berbicara. Oleh karena itu, penulis memiliki posisi strategis sebagai orang yang bisa berpikir dan mampu mengambil keputusan. "Dengan karya yang ditulisnya, mereka membantu memecahkan masalah yang mungkin dialami oleh pembaca dengan lebih baik," jelas Arief.
Selain Arief, hadir dua penulis muda yang memublikasikan karyanya lewat Penerbit Plotpoint, yaitu Dwitasari dan Sheva Thalia. Dwitasari yang juga mahasiswa Program Studi Indonesia FIB UI itu menulis Raksasa dari Jogja (2012) saat ia masih duduk di bangku SMA. Karya Dwita yang lain antara lain tergabung dalam omnibook Cerita Cinta Kota dan Cerita Horor Kota. Sementara itu, Sheva Thalia menulis Blue Romance, sebuah kumpulan cerita dengan latar kedai kopi. Sebagai penulis, Sheva mengaku tak jarang dilanda kejenuhan. "Kadang, dalam menulis itu kita harus bertarung melawan diri sendiri," ungkapnya.
UI Book Festival diselenggarakan dengan tujuan menumbuhkan minat baca masyarakat berbagai kalangan. Ketua Pelaksana, Rhea Margareth Magdalena, memercayakan Plotpoint sebagai pengisi acara seminar karena penerbit tersebut sangat memerhatikan dunia anak muda. Plotpoint, kata Rhea, cukup berani bermain di satu segmen pembaca dan penulis, yaitu segmen remaja atau dewasa muda. "Anak muda itu punya banyak ide. Namun, terkadang mereka tak tahu bagaimana mengembangkanya. Di FIB juga banyak bakat muda, dan inilah tempat untuk mereka menyalurkan bakatnya," pungkas Rhea. (DPN)
- Login to post comments