UI Terus Kejar Target Jadi Universitas Riset Kelas Dunia
Universitas Indonesia (UI) terus berbenah diri untuk menuju universitas riset kelas dunia. Hal tersebut dilakukan dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas riset. Oleh karena itu, UI, lewat Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) memerhatikan beberapa hal seperti visi dan misi indikator kerja, budaya riset, infrastruktur, manajemen riset, kebijakan umum, sumber daya manusia, dan dana.
Menurut Wakil Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat, Prof. Dr. Budiarso, M.Eng., UI telah memiliki roadmap yang berisi target pencapaian hingga tahun 2025. Roadmap tersebut berupa susunan program jangka panjang 16 tahun, yaitu sejak tahun 2000 hingga 2016, yang kemudian dielaborasi menjadi 4 tahapan jangka pendek. Tahapan pertama adalah tahap pemasyarakatan riset pada periode tahun 2000—2004. Tahapan kedua adalah tahap budaya riset pada tahun 2004—2008. Selanjutnya, tahapan peningkatan kualitas riset pada 2008—2012. Tahap terakhir adalah menjadi universitas riset unggulan di Asia pada 2012—2016.
Akan tetapi, berdasarkan evaluasi, tahap keempat tersebut dijabarkan kembali dalam empat tahap untuk menjadi unggulan di Asia. Tahap awal adalah menjadi unggulan di Asia Tenggara pada 2013—2016. Selanjutnya, tahap pengembangan kompetensi pada 2017—2020. Tahap berikutnya adalah pengakuan kompetensi pada 2020—2024 dan akhirnya tahap unggulan di Asia pada 2025—2028.
Lebih lanjut, Prof. Budiarso mengatakan, jumlah peneliti di UI dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Jika dijumlah, total saat ini mencapai 1600 peneliti. Sementara itu, terkait dana penelitian di UI, jumlahnya hanya 4—5% dari total anggaran UI keseluruhan. Untuk menuju universitas riset kelas dunia, ungkapnya, dana penelitian setidaknya harus 20% dari keseluruhan total anggaran. Jika dibandingkan dengan universitas-universitas di Asia Tenggara, laju pertambahan jumlah riset di UI tidak begitu signifikan, hanya 2% pada tahun 2008—2011. Prof. Budiarso juga menyampaikan pentingnya manajemen riset yang baik untuk menggalakkan kegiatan riset di UI.
“Kualitas riset harus ditingkatkan. Salah satunya, paper kita harus masuk jurnal yang sudah diindeks oleh Scopus,” kata Budiarso. (KHN)
- Login to post comments