Selasa (26/11), Indonesia Water Institute bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan Kementerian Pekerjaan Umum menggelar acara bertajuk “Konsultasi dan Diskusi Publik: Tentang Masalah Banjir, Genangan, Rob, Penurunan Muka Tanah dan Degradasi Lingkungan Pesisir Ibukota NKRI”. Acara diselenggarakan di Gedung Sabha Widya Wisma Makara Universitas Indonesia (UI).

Konsultasi dan diskusi publik mengundang pemangku kebijakan terkait seperti Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, dan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Acara ini juga menghadirkan Deputi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Sarwo Handayani, Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum, Basuki Hadimuljono, Asisten Deputi Urusan Infrastruktur Sumber Daya Air, Purba Robert Sianipar, dan ketua Indonesia Water Institute, Firdaus Ali, sebagai pembicara.

Rektor Universitas Indonesia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met. menyampaikan dukungannya atas penyelenggaraan acara. Rektor juga mengungkapkan bahwa Universitas Indonesia, melalui riset ilmiah, akan selalu menjadi garda terdepan dalam pemecahan masalah di berbagai bidang.

Mengenai permasalahan yang melanda Jakarta, Joko Widodo angkat bicara seputar kegelisahannya dalam penanganan lingkungan yang monoton. Menurut Gubernur yang akrab disapa Jokowi ini, dibutuhkan gagasan, ide, dan pemikiran besar untuk hasil yang optimal. “Tanpa terobosan besar, DKI tidak akan pernah selesai,” ujar Jokowi dalam sambutannya.

Pendapat serupa juga dilayangkan Hatta Rajasa. Permasalahan lingkungan yang terjadi di Jakarta menurut Hatta harus diselesaikan dengan tegas, cepat, dan terencana. Hatta mengemukakan tiga prioritas untuk pemulihan ekosistem Jakarta, yakni pemulihan integritas hidrologis, pemulihan akses ruang yang berkualitas, dan pemulihan integritas daya saing ekosistem.

Konsultasi dan diskusi publik kali ini membahas lebih lanjut realisasi National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). NCICD adalah rencana strategis untuk perluasan ruang dan penataan air Jakarta yang dilakukan secara sistematis dan kolektif berbasis antarwilayah. Saat ini, NCICD sedang dalam tahap menampung aspirasi. Universitas Indonesia menjadi tujuan pertama untuk menggalang masukan guna mendapatkan kritik dan masukan dari berbagai pihak. (RIM)