Menurunkan Peluang Terjadinya Kematian Pasien Gagal Jantung Melalui Model “PrOMiSe”
Penyakit jantung adalah salah satu penyakit yang menyumbang angka kematian terbesar di dunia. Selama ini, penanggulangannya cenderung berfokus pada tindakan medis. Padahal, banyak alternatif yang dapat ditempuh, misalnya dengan melakukan pencegahan. Atau, melalui cara lain seperti yang dipaparkan Rita Sekarsari dalam disertasinya yang berjudul “Efektivitas Model “PrOMiSe”: Integrasi Edukasi dan Konseling Terhadap Perawatan Mandiri, Pengetahuan, Tahap Perubahan, Readmission dan Atau Kematian Pasien Gagal Jantung”. Disertasi tersebut disusun dengan bimbingan Promotor Prof. Dra. Elly Nurachmah, S.Kp., M.App.SC., D.N.Sc. serta Kopromotor Dr. Ratna Sitorus, M.App.Sc. dan Dr. dr. Anwar Santoso, Sp.JP., FIHA.
Penelitian ini diangkat oleh Rita Sekarsari berdasarkan fakta bahwa pengetahuan masyarakat mengenai gagal jantung masih sangat rendah. Sebagian besar para penderita gagal jantung bahkan mengaku hanya menerima penyuluhan satu kali selama dirawat. Untuk itulah, Rita, yang saat ini bekerja di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, melakukan penelitian mengenai model edukasi dan konseling mandiri bagi para pasien gagal jantung.
Rita menjelaskan model “PrOMiSe” yang terdiri atas tiga model terintegrasi, yaitu transtheoretical, orem, dan motivational interviewing. Model “PrOMiSe” dalam penelitan yang dilakukannya terbukti mampu dan efektif menurunkan peluang kematian pasien gagal jantung. Para pasien pun menjadi lebih memahami berbagai hal terkait gagal jantung. Dalam sidang yang berlangsung di Gedung Pendidikan dan Laboratorium FIK UI, Selasa (26/11), Rita Sekarsari menyarankan, model “PrOMiSe” untuk ke depannya harus diatur melalui kebijakan pemerintah sebagai standar model yang dapat diacu dalam hal fasilitas pelayanan kesehatan.
Sidang dipimpin oleh Dekan FIK UI, Dewy Irawaty, M.A., Ph.D.dan tim penguji yang terdiri atas Prof. Dr. dr. Budi Setianto, Sp.JP., FIHA., Prof. Dr. dr. Dede Kusmana, Sp.JP., FIHA., Suriadi, M.S.N., A.W.C.S., Ph.D. serta Dr. Nana Mulyana, M.Kes. Rita Sekarsari berhasil lulus dengan IPK 3,8. Ia resmi menjadi doktor ke-14 yang lulus dari Program Doktoral FIK UI. (IRH)
- Login to post comments