Pada hari ketiga penyelenggaraannya, Kamis (28/11), Series Seminar Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (DGB UI) yang mengangkat tema utama “Indonesia Menjawab Tantangan: Kepemimpinan Menjadi Bangsa Pemenang” mengundang 4 tokoh nasional sebagai pembicara. Keempat tokoh tersebut ialah politikus dari partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh, politikus dari partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo,serta politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta.Seminar yang diselenggarakan di Aula FK UI kampus Salemba inidibuka dan dipimpin oleh ketua Dewan Guru Besar UI, Prof. Dr. dr. Biran Affandi, Sp.OG(K).

Sesi pertama diisi oleh Surya Paloh. Ia menyampaikan pemikiran dan pendapatnya tentang kepemimpinan di Indonesia saat ini dan di masa depan nanti. Diskusi dimoderatori oleh dosen Komunikasi Politik UI, Effendi Gazali, Ph.D. Surya Palohmengutarakan, Indonesia saat ini berada pada rezim “trio macan” (era reformasi) karena tidak ada tujuan dan cita-cita negara yang harus dicapai.

Rezim ini dipenuhi dengan sikap sesuka hati, fitnah, sirik, dengki, dan politik pencitraan. Rezim yang tidak jelas arah tujuannya. Rezim ini, menurutnya, lebih mementingkan urusan pemilihan kepala daerah yang banyak menguras energi dan pikiran. Hal ini mengakibatkan pembangunan dan pengembangan infrastruktur, sumber daya manusia, dan moral menjadi terabaikan. Dan lebih disayangkan lagi, rezim ini memengaruhi karakter perjalanan bangsa Indonesia.

Untuk mengakhiri rezim “trio macan”, Indonesia harus memiliki pemimpin yang benar-benar memperhatikan national interest, memberikan keteladanan, menjunjung kedisiplinan, kejujuran, dan keadilan. Ia juga memaparkan bahwa kemandirian adalah syarat yang tidak bisa ditawar jika cita-cita untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur ingin tercapai. Selanjutnya, pembentukan karakter dan jati diri menjadi hal pertama yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan kemandirian bangsa. Sementara itu, terkait pemilu 2014, Surya Paloh mengungkapkan bahwa sampai saat ini ia belum memutuskan untuk maju sebagai calon presiden atau calon wakil presiden 2014.

Sesi Kedua diisi oleh WirantodanHary Tanoesoedibjo dengan moderator dosen Fakultas Ekonomi, Taufik Bahaudin S.E. Wirantomemaparkan sejarah dan masa depan bangsa dan membandingkannya dengan negara-negara lain. Menurutnya, semangat kesatuan bangsa harus diperkuat agar Indonesia menjadi maju. Pemimpin yang terpilih harus berani melindungi rakyatnya. Selain itu, syarat lulus perguruan tinggi pun mutlak dimiliki oleh calon presiden untuk menghadapi tantangan global.

Sejalan dengan penjelasan Wiranto, Hari Tanoesoedibjomengatakan bahwa Indonesia harus sudah siap disejajarkan dengan beberapa negara maju di kawasan Asia. Ini karena ia melihat adanya pemuda yang potensial dan cukup produktif untuk memajukan bangsa Indonesia. Selain pemaparan di atas, pasangan ini mendeklarasikan bahwa mereka adalah pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung dari partai Hanura.

Sesi selanjutnya diisi oleh Anis Matta dan dimoderatori Ketua DGB UI, Prof. Dr. dr. Biran Affandi, Sp.OG(K). Menurut dia, seminar di Universitas Indonesia yang mengundang pimpinan partai politik dapat dianggap sebagai langkah untuk mengajak para pemimpin politik mempertanggungjawabkan pemikirannya secara akademis. Ia juga mengapresiasi media-media yang melakukan pekerjaannya secara bertanggung jawab menuju masa pemilu 2014.

Dalam membicarakan ide-ide, ia membagi atas 3 level, yaitu level identitas, interest, dan approach. Di level identitas, ia berbicara tentang visi. Sementara di level interest, iamembicarakan agenda. Di level approach, ia membahas kepemimpinan.

Dalam pemaparannya, ia memilih pendekatan sejarah karena sejarah merekonstruksi masalah secara keseluruhan. Selanjutnya, ia mendefinisikan solusi-solusi yang diperlukan. Anis Matta membagi perjalanan sejarah Indonesia menjadi 3 gelombang. Gelombang pertama adalah masa-masa “menjadi” Indonesia. Gelombang kedua adalah setelah proklamasi, masa Orde Lama, Orde Baru, era reformasi, sampai saat ini. Terakhir, gelombang ketiga adalah periode yang akan dimulai. (LEN)