Sebagai bentuk pelaksanaan salah satu Tridharma Perguruan Tinggi, pada Kamis 5 Desember 2013, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) menggelar kegiatan Seminar bertajuk “Indonesia Berbenah dan Bergegas: Kontribusi Stratejik Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Meningkatkan Daya Saing Bangsa Menuju 100 Tahun Indonesia”. Bertempat di Auditorium Juwono Sudarsono Kampus UI Depok, pada pukul 08.30 WIB, acara ini akan dibuka oleh Dekan FISIP UI, Prof. Dr. Bambang Shergi Laksmono, M.Sc. Dalam pidato pengantarnya, beliau memaparkan signifikansi kontribusi ilmu sosial dan politik dalam memperkuat daya saing bangsa.

Tahun 2013 ini kegiatan penelitian di FISIP UI difokuskan pada penelitian dengan luaran policy recommendation yang diharapkan dapat berdampak pada peningkatan daya saing bangsa menjelang 2045, 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Penelitian yang dilakukan harus menyasar pada perbaikan institusi dan pemberdayaan masyarakatdi 4 bidang, yaitu pertahanan; politik dan pemerintahan; integrasi dan pemerintahan; dan Indonesia Nation branding.

Pada seminar ini akan dipresentasikan penelitian serta rekomendasi dalam 4 bidang tersebut yang akan dibawakan oleh tiap-tiap koordinator bidang penelitian, yaitu Andi Widjajanto, Ph.D. (pertahanan), Prof. Dr. Haula Rosdiana, M.Si. (politik dan pemerintahan), Dr. Semiarto Aji Purwanto (integrasi sosial dan identitas), dan Dr. Irwansyah, M.A. (Indonesia National branding).

Beberapa rekomendasi dari hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, dalam bidang pertahanan, Indonesia memerlukan konsolidasi hubungan sipil-militer untuk memperkuat proses kematangan demokrasi di Indonesia. Dalam bidang politik dan pemerintahan, direkomendasikan untuk merekonstruksi kebijakan pungutan negara, peningkatan kapasitas administrasi pajak daerah dan sebagainya. Kemudian dalam bidang nation branding, koordinasi antara lembaga pemerintahan untuk menginisiasi merek Indonesia menjadi penting untuk dilaksanakan, pengembangan inovasi di berbagai dimensi yang dapat mengubah persepsi dari hidden dan blind area menjadi open area (terutama dalam bidang pariwisata). Dalam bidang integrasi sosial dan identitas, pembinaan kebudayaan sudah selayaknya ditujukan pada kerangka politik kebudayaan yang mendukung terciptanya kebangkitan Indonesia di usianya yang ke-100.

Acara ini diselenggarakan dengan harapan agar pemerintah mengadopsi hasil penelitian dalam merumuskan kebijakan di area terkait. Idealnya, kebijakan didasari oleh hasil penelitian. Diharapkan pula seminar ini dapat membangkitkan gairah para akademisi untuk menghasilkan lebih banyak lagi penelitian yang mengarah pada policy recommendations. (Humas FISIP)