Rusa di UI Dihibahkan ke Bandung dan Bogor
Ada pemandangan yang menarik perhatian di kandang rusa Universitas Indonesia (UI) beberapa waktu lalu. Beberapa rusa tampak tergeletak tidak bergerak di dalam kandang. Ada apa ini? Ismail dari PLK (Pembinaan Lingkungan Kampus) UI menjelaskan, “Keadaan rusa-rusa yang seperti itu adalah bagian dari proses pemindahan 18 rusa di UI ini ke Bandung dan Bogor. Jadi, kami menembak mereka dengan obat bius satu-persatu agar lebih mudah dipindahkan ke tempat mereka yang baru. Proses ini sudah dimulai sejak Kamis minggu lalu,” ungkapnya ketika ditemui pada Senin (02/12) di Gedung Biru UI.
Lebih lanjut, Ismail menjelaskan, pemindahan ini dilakukan karena UI menghibahkan rusa-rusa tersebut ke penangkaran di Ranca Upas (Bandung) dan Cariu (Bogor). Kedua penangkaran tersebut berada di bawah pengawasan Perhutani. “Kami meyakini bahwa Perhutani mempunyai kapabilitas dan knowledge yang lebih baik dibandingkan kita dalam menangani rusa,” jelasnya. Selain alasan tersebut, hibah dilakukan karena rusa-rusa sering kabur dari kandang. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pencurian besi—termasuk besi kandang rusa—di UI.
Sebagai bagian dari prosedur pemindahan, rusa-rusa dibius terlebih dahulu untuk kemudian diberi tagging (penomoran) dengan plastik berwarna oranye di bagian telinga. “Kami melakukannya agar rusa-rusa ini nantinya mudah diidentifikasi dan dapat dibedakan dengan rusa-rusa lain di penangkaran. Selain itu, ini memudahkan juga dalam proses penelusuran silsilah peranakannya,” ungkapnya. Setelah tagging, barulah akan dilakukan pemindahan.
“Setelah itu pun kami akan melakukan proses pengecekan secara berkala setiap 6 bulan sekali dalam setahun ini. Dan pengecekan ini adalah inisiatif dari kami karena secara perjanjian sendiri sebenarnya pihak UI tidak mempunyai kewajiban untuk itu,” jelas Ismail. Menurutnya, dalam kerja sama yang dilakukan UI dengan Perhutani, UI berhak menerima laporan dari pihak Perhutani setiap sebulan sekali tentang kondisi rusa-rusa yang dihibahkan.
Penangkaran rusa di UI pada mulanya ditujukan untuk kepentingan riset mahasiswa. Terkait hal tersebut, PLK berharap, penghibahan rusa-rusa ini tidak menyulitkan mahasiswa untuk melakukan riset di kemudian hari. “Kami akan selalu membantu dan mempermudah mahasiswa yang ingin melakukan riset tentang rusa-rusa ini,“ tegas Ismail. Dalam pasal kerja sama antara UI-Perhutani, disebutkan bahwa UI berhak mengirimkan mahasiswa untuk melakukan riset tentang rusa-rusa yang telah dihibahkan tanpa dipungut bayaran.
“Mahasiswa UI yang ingin datang untuk riset, tinggal datang ke kami (PLK) untuk mendapatkan surat pengantar,” tutur Ismail. Sementara itu, lahan yang sebelumnya dimanfaatkan sebagai tempat penangkaran rusa di UI rencananya akan ditanami kembali oleh PLK dengan pohon-pohon. (WND)
- Login to post comments