Grand Launching Desa Mandiri 2013
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menyelenggarakan peluncuran program kerjanya, yakni Desa Mandiri pada Rabu (18/09) di Auditorium lt. 6 Perpustakaan UI, Kampus Depok. Desa mandiri yang biasa disebut dengan “Desman” sendiri telah memasuki tahun ketiganya dan menjadikan Kampung Gedong, Margonda sebagai daerah binaan.
Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua BEM UI 2013 Ali Abdillah. Ali berharap bahwa semua yang hadir di ruangan tersebut dapat berpartisipasi dalam kegiatan Desa Mandiri kali ini. “Mari kita jadikan kegiatan Desa Mandiri sebagai ajang kontribusi nyata kita bagi masyarakat,“ ujar Ali dalam sambutannya. Acara dilanjutkan dengan pengenalan singkat program Desa Mandiri BEM UI dan sesi talkshow dengan narasumber Alia Noor Anoviar (Pendiri Dreamdelion) dan M. Alfatih Timur (Pendiri kitabisa.com). Sesi talkshow ini mengangkat tema tentang social entrepreneurship.
Talkshow ini bertujuan untuk memotivasi warga untuk berani berwirausaha dan tidak takut akan kerugian, juga menjelaskan bahwa usaha itu memang harus pelan-pelan dan tidak instan. Di dalam sesi ini Alia Noor dan M. Alfatih Timur masing-masing memperkenalkan usaha-usaha social entrepreneurship mereka masing-masing dan perjalanan mereka dalam membentuk usaha tersebut. Diharapkan peserta yang hadir dalam acara talkshow ini dapat terinspirasi dan tidak mudah menyerah dalam menjalankan usaha mereka, terutama dalam bidang social entrepreneurship.
Hendy Christanta (Ketua Pelaksana Desa Mandiri 2013) mengatakan bahwa tema dalam sesi talkshow ini sengaja dipilih karena memang berhubungan dengan visi jangka panjang Desa Mandiri 2013 kali ini. “Visi kami adalah ketika kami selesai melakukan binaan di desa binaan kami di Kampung Gedong tahun ini, kami berharap bahwa ibu-ibu di Kampung Gedong dapat melakukan usaha rumahan sendiri dan sekaligus berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya,” ungkapnya.
Kampung Gedong sendiri merupakan sebuah kampung yang terletak di daerah Margonda Raya di belakang Gramedia Margonda. Menurut Hendy, Kampung Gedong dipilih menjadi desa binaan adalah karena terjadi kesenjangan dan ketimpangan sosial di daerah tersebut, yaitu dari tiga daerah Rukun Warga yang ada, hanya terdapat satu Rukun Warga yang dapat dikatakan sejahtera, dua lainnya terdiri dari kalangan miskin dan sederhana. “Dengan adanya grand launching ini kami juga ingin memberitahu bahwa kalau kita ingin berkontribusi, tidak usah jauh-jauh. Di sekitar kita pun banyak sekali yang memerlukan bantuan,“ tutupnya. (WND)
- Login to post comments