Mainkan Imajinasi di Festival Dongeng Indonesia 2013
Penulis cerita anak Clara NG mengajak orang tua dan guru untuk berdiskusi dengan sang anak tentang buku yang dibaca. Orang tua diharapkan tidak melepaskan anaknya begitu saja setelah melewati masa balita.
Hal itu disampaikan Clara NG dalam acara Festival Dongeng Indonesia 2013 yang diselenggarakan Komunitas Ayo Dongeng Indonesia, Interface & Idee, dan Perpustakaan Universitas Indonesia (UI). “Dongeng itu adalah alat bantu. Orang tua wajib berdiskusi dengan sang anak tentang buku yang dibaca, jangan dilepas begitu saja,” ungkap Clara kepada UIUpdate, Sabtu (26/10).
Proses mendongeng, kata Clara, berjalan sampai anak besar atau saat mereka bisa membaca sendiri. Proses itu harusnya dilanjutkan dengan diskusi tentang tema buku yang dibaca. Untuk itu, peran orang tua masih dibutuhkan.
Selain menghadirkan Clara NG, Festival Dongeng Indonesia 2013 menampilkan Pak Raden (Drs. Suryadi, kreator serial film boneka Si Unyil), Kak Aio, Popzzle, Bonchie and Her Littletrees, Ana & Winnie, Mira Julia, Kak Rika, Om Dida, Belina Hutasoit, Kak Ardi-Kak Arnel-Kak Wulan, Kartika Rachma, Yuricho Billy, Ibu Guru Leni, Gambar Selaw, dan Aman Perkusi. Selain pertunjukan dongeng, festival ini juga menggelar pelatihan dongeng, pameran dan lelang sketsa dongeng Pak Raden, donasi dongeng, bazar buku, dan tur perpustakaan.
Pak Raden pagi itu berdongeng tentang seorang tuan kaya raya yang meminta beruang besar untuk menjaga hartanya. Karena beruang itu dungu, saat ada seekor lalat di hidung tuannya, ia mengusir lalat itu dengan mengayunkan kayu ke wajah tuannya. Si tuan memarahi si pengawalnya itu agar tidak mengusir lalat dengan kayu. Tapi setelah itu, ketika seekor nyamuk hinggap di jidat tuannya, beruang malah mengusirnya dengan batu besar. “Anak-anak Indonesia harus pintar, jangan seperti si beruang yang bodoh,” pesan Pak Raden.
Clara mengatakan, mendongeng sangat penting untuk perkembangan anak. Pertama, dongeng mengajarkan logika pada anak. Kedua, dongeng membuka wawasan dan pikiran anak. Ketiga, dongeng dapat membuka hati nurani, empati, serta menumbuhkan kesadaran lingkungan sekitar, seperti kepada bumi dan kepada angkasa raya. Namun, Clara mengatakan saat ini kita masih kekurangan bacaan anak, terkait kekurangan penulis lokal yang bisa menulis dengan banyak genre. “Saya berharap ke depan makin banyak orang mencintai buku. Orang tua dan guru perlu juga menekankan pentingnya membaca bagi anak usia dini, bukan memaksa, tapi menciptakan suasana yang menyenangkan untuk membaca, dan tetap memberikan pendampingan,” tutupnya. (DPN)
- Login to post comments