Seperti tahun-tahun sebelumnya, dalam menyambut Idul Adha 10 Dzulhijjah 1434 H kali ini, Masjid Ukhuwah Islamiyah (MUI) UI Depok kembali mengadakan kegiatan Salat Id berjamaah dan pemotongan hewan kurban yang dilaksanakan secara berturut-turut pada 14—15 Oktober 2013 di Area MUI.

Menurut Ilhamdi (Ketua Pelaksana Panitia Kurban MUI) yang berbeda dari pelaksanaan kegiatan idul Adha kali ini adalah adanya kelas-kelas kurban yang diadakan di beberapa fakultas. “Di tahun ini kami ingin kegiatan kurban tidak hanya menjadi kegiatan menyembelih hewan semata, namun masyarakat UI sendiri paham makna serta latar belakang kenapa kurban ini diadakan. Untuk itulah kami mengadakan kelas-kelas kurban di beberapa fakultas yang dapat diikuti oleh umum secara gratis,” ujarnya. Dalam kelas kurban ini akan ada narasumber dari pihak MUI yang menjelaskan tentang tujuan, latar belakang, dan makna dari kegiatan kurban. Tujuan panitia ini juga diwujudkan dalam tema khutbah salat berjamaah kali ini yang mengambil tema “Hikmah Kurban”.

Kegiatan salat berjamaah dilakukan pada (14/10) di MUI dengan menghadirkan Prof. DR. Eko Prasodjo (Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI) sebagai khatib dan Ust Ahmad Yasin, SQ. M.Ag sebagai imam. Salat berjamaah dimulai pada pukul 06.00 kemudian dilanjutkan dengan khutbah yang dibawakan oleh khatib. Dalam khutbahnya, Prof. Eko mengatakan bahwa dalam kurban kita belajar dua hal, yaitu belajar berbagi dengan sesama dan belajar tentang ketaatan.

Menurutnya, kita harus belajar dari ketaatan Nabi Ibrahim & Ismail AS di mana ketaatan mereka kepada Allah SWT melebihi cinta mereka kepada diri mereka sendiri. “Bayangkan betapa berat Nabi Ibrahim harus menyembelih anaknya sendiri yang sangat disayanginya dan bayangkan betapa Nabi Ismail harus rela mengorbankan nyawanya sendiri untuk perintah Tuhan. Seperti itulah harusnya ketaatan dan kecintaan kita kepada-Nya,” tutur Prof. Eko. Dengen berkurban, lanjutnya, kita juga menyembelih sifat kehewanan kita dengan cara berbagi rezeki dengan sesama sehingga kita menjadi lebih peka terhadap lingkungan dan tidak egois.

Setelah salat berjamaah, keesokan harinya pada tanggal (15/10) kegiatan pemotongan kurban pun dilakukan. Menurut Drs. Mujilan M.A. (Ketua Pelaksana Pengurus Mesjid UI) ), tahun ini jumlah total kurban di MUI tercatat sebanyak 11 sapi dan 19 kambing. Sebagian besar hewan kurban ini berasal dari internal UI sendiri seperti dari rektor, wakil-wakil rektor, direktur, dosen, serta alumni.

Distribusi pembagian daging dikonsentrasikan pada internal UI. “Kami memberikan prioritas bagi mereka yang memberikan pelayanan ke sivitas akademika dalam kegiatan kesehariannya, seperti cleaning service, kemudian pegawai sepeda, satpam, dan tukang ojeg di UI, baru kemudian tahap berikutnya adalah memberikan daging ke karyawan-karyawan UI yang mempunyai keterbatasan ekonomi, dan terakhir adalah masyarakat sekitar lingkungan UI,“ jelasnya. Pembagian daging ini akan dilakukan dengan sistem kupon yang sudah dibagikan sebelumnya setelah salat Id berlangsung. Dalam pembagian kupon, panitia bekerja sama dengan Forum Remaja Mesjid dan mandor-mandor dari pihak kontraktor penyedia jasa layanan CS, juga dengan rektorat.

Semarak Idul Adha di UI tidak hanya dirayakan oleh MUI saja. Ada beberapa fakultas yang juga melakukan kegiatan pemotongan kurban seperti FISIP dan FKM yang dilakukan pada (16/10) di area fakultas masing-masing. Semuanya mempunyai target distribusi kepada internal fakultas masing-masing dengan mengutamakan petugas-petugas seperti cleaning service dan pegawai. Walaupun tidak saling berkoordinasi, Ilhamdi mengatakan bahwa hal ini baik untuk terus dilaksanakan agar orang-orang yang tidak dapat dijangkau untuk pendistribusian kurban di tingkat fakultas juga dapat merasakan indahnya kebersamaan di bulan Idul Adha. (WND)