UI Juara 1 di Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa 2013
UI menjadi Juara 1 bidang perekenomian dalam Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa (KPKM) 2013. KPKM sendiri adalah ajang lomba pemikiran ilmiah yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). Dalam kompetisi ini setiap peserta menuangkan pemikirannya dalam bentuk kritikan, masukan, rekomendasi terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang akan dan sedang berjalan dalam bentuk esai yang nantinya akan dipresentasikan di depan juri. Ada tiga bidang yang dilombakan, yaitu bidang politik, hukum dan keamanan, bidang perekonomian, dan bidang kesejahteraan rakyat (ditekankan pada isu kesehatan dan pendidikan).
KPKM diadakan rutin setiap tahunnya sejak tahun 2008 oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, namun pada tahun 2011 dan 2012 lalu kompetisi ini sempat vakum. Baru pada tahun 2013 inilah KPKM kembali diadakan dengan tajuk “Menuju Indonesia yang Lebih Baik”. Tujuan dari acara ini adalah mewadahi kritik kalangan mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah yang sedang ataupun akan diberlakukan melalui sebuah kompetisi karya tulis tingkat nasional. Pemikiran positif dari mahasiswa diharapkan memberi solusi terbaik bagi pemerintah ataupun bagi masyarakat. Dalam KPKM, peserta dapat diikuti oleh perseorangan atau kelompok yang terdiri dari 2-3 orang. UI sendiri mengirimkan tiga kelompok dalam tiga bidang di final KPKM di Jakarta yaitu:
Tim Bidang Hukum
“Koordinasi antara Kepala Daerah, POLRI, dan TNI dalam Penanganan Konflik Horizontal”
- Annisa Noor
- Justitia Avila Veda
- Victor Ricardo
Tim Bidang Kesra
"Potensi Permasalahan pada Pasal 74 UU Pendidikan Tinggi"
- Iffah Karimah
- Mutmainnah
- Nadya Demadevina
Tim Bidang Perekonomian
"Strategi Substitusi Minyak oleh Gas Bumi"
- Tulus Setiawan
- Latif Alfansyah
- Sony Ikhwanuddin
Dari ketiga tim yang disebutkan di atas, tim dari bidang perekonomian berhasil menjadi Juara 1 dalam bidang Ekonomi dengan judul karya ilmiah "Strategi Substitusi Minyak oleh Gas Bumi" bersama dengan UNHAS dalam bidang hukum dan IPB dalam bidang kesejahteraan rakyat. Menanggapi kemenangan ini, salah satu anggota tim perekonomian Latif Alfansyah berpendapat bahwa awalnya mereka tidak menyangka akan menang. “Kami kurang yakin, karena kami tidak ada yang mempunyai latar belakang ekonomi sama sekali,” tuturnya. Namun semua berubah ketika tim melakukan presentasi di final. “Di situ keyakinan kami untuk menang bertambah. Kenapa? Karena topik yang kami angkat lebih menarik dibandingkan dengan tim lain dan juga kami bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari dewan juri terkait topik yang kami angkat dengan baik,” tambahnya.
Kemenangan ini cukup membanggakan karena dari sekitar 200 karya mahasiswa perguruan tinggi dari hampir seluruh Indonesia yang masuk, hanya diundang 9 finalis bidang perekonomian, 16 finalis bidang kesejahteraan rakyat, dan 11 finalis bidang hukum untuk mempresentasikan pemikiran kritisnya di Gedung D Kemendikbud. Dalam kompetisi ini, selain harus mempresentasikan karyanya, para finalis dalam KPKM juga dibekali dengan seminar penulisan karya tulis pada hari kedua karena karya-karya yang telah masuk akan direvisi lalu dipublikasikan melalui buletin ringkasan karya ilmiah yang diterbitkan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dikti dan akan disebarluaskan melalui laman Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi http://www.dikti.go.id.(WND)
- Login to post comments