Pada Senin (06/01), Aprilita Rina Yanti Eff berhasil meraih gelar doktor dalam bidang ilmu farmasi di hadapan dewan penguji yang terdiri atas Dr. Berna Elya, M.S., Apt., Prof. dr. Mohamad Sadikin, D.Sc., dan Prof. Dr. Andreanus A. Soemardji, D.E.A., Apt. Sidang ini berlangsung di Ruang Sidang Fakultas Farmasi dan diketuai oleh Dr. Mahdi Jufri, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi. Prof. Dr. Maksum Radji, M.Biomed, Apt. bertindak sebagai promotor, Dr. Abdul Mun’im, M.Sc., Apt., dan Prof. dr. FD. Suyatna, Sp.FK., Ph.D. bertindak sebagai ko-promotor. Aprilita berhasil lulus dengan yudisium cumlaude.

Dalam disertasinya yang berjudul “Studi Efek Antihipertensi Sepuluh Simplisia Dari Sembilan Tanaman Obat Indonesia Fokus Pada Penghambat Enzim Konversi Angiotensin (EKA)”, Aprilita menguji tingkat keefektifan beberapa tanaman obat untuk mengatasi penyakit hipertensi. Tanaman-tanaman obat yang dimaksud di sini adalah biji alpukat, daging buah dan daun mahkota dewa, daun semanggi gunung, daun tapak dara, herba benalu teh, biji mahoni, daun dewa, daun mindi, dan daun kembang sepatu.

“Secara empiris, semua tanaman tersebut terbukti berefek antihipertensi serta mengandung senyawa polifenol atau flavonoid. Karena itulah, saya tertarik untuk melakukan penelitian tentang aktivitas penghambat EKA pada tanaman-tanaman tersebut,” ujar Aprilita mengenai awal ketertarikannya meneliti tanaman-tanaman tersebut.

Enzim Konversi Angiotensin (EKA) adalah enzim yang berperan sebagai faktor penting pada pathogenesis dan patofisiologi hipertensi, gagal jantung dan penyakit ginjal progresif. “Semakin besar aktivitas penghambat EKA pada suatu tanaman, semakin baik ia sebagai obat hipertensi,” tambahnya.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Aprilita disimpulkan bahwa tanaman mahkota dewa adalah tanaman obat dengan efek penghambat EKA terbaik. Aprilita berharap hasil penelitian ini dapat menghasilkan penghambat EKA yang berasal dari alam untuk pengembangan pengobatan penyakit hipertensi, sehingga dapat menghasilkan obat hipertensi yang tidak menghasilkan efek samping dan lebih ekonomis. (WND)