Panglima TNI Raih Gelar Doktor Ilmu Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) kembali mengukuhkan seorang doktor baru. Orang nomor satu di jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI), Moeldoko, berhasil meraih gelar doktor atas disertasinya yang berjudul “Kebijakan dan Scenario Planning Pengelolaan Kawasan Perbatasan di Indonesia (Studi Kasus Perbatasan Darat di Kalimantan)”.Ia lulus dari Departemen Ilmu Administrasi Program Pascasarjana UI dengan yusdisum sangat memuaskan.
Sidang promosi doktor Moeldoko dilaksanakan di Auditorium Juwono Sudarsono FISIP UI pada Senin (15/1). Sidang ini dipimpin oleh Dekan FISIP UI, Dr. Arie Setiabudi Soesilo, M.Sc. dengan promotor Prof. Dr. Eko Prasojo, Mag.rer.Publ., dan Prof. Dr. Azhar Kasim, M.P.A. Sementara yang bertindak sebagai tim penguji adalah Dr. Ir. Son Diamar, M.Sc., Dr. Roy Valiant Salomo, M.Soc.Sc., Dr. Sodjuangan Situmorang, M.Sc., Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto, Prof. Dr. Martani Huseini, dan Prof. Dr. Irfan Ridwan Maksum, M.Si.
Dalam disertasinya, Moeldoko mengangkat permasalahan pengelolaan kawasan perbatasan. Permasalahan ini menyangkut keamanan dan kedaulatan, kesejahteraan dan perlindungan rakyat, pelayanan publik dan sarana-prasarana, tata kelola dan keberlanjutan lingkungan, ketergantungan pada negara tetangga, kejahatan lintas perbatasan, pengamanan, pengelolaan dan perlindungan aset nasional, dan desentralisasi pemerintahan yang bersumber pada isi kebijakan.
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, Moeldoko, berdasarkan penelitiannya, memberikan rekomendasi. Pemerintah, DPR, dan DPD harus mampu merumuskan undang-undang yang berisfat khusus tentang pengelolaan kawasan perbatasan, berikut peraturan-peraturan turunan di bawahnya.
Gelar doktor yang diraih oleh pria kelahiran Kediri, 8 Juli 1957 ini sangat diapresiasi oleh Eko Prasojo yang bertindak sebagai promotor. Ia mengaku salut atas kerja keras Moeldoko dalam menyelesaikan disertasi ini. Disertasi doktoral sudah mulai ditulis oleh Moeldoko sejak empat tahun lalu. Sejak ia masih berpangkat bintang satu sampai saat ini ketika ia sudah berpangkat bintang empat. Menurut Eko Prasojo, tradisi seorang militer yang juga menjadi seorang akademisi seperti ini, harus terus dibudayakan. (IRH)
- Login to post comments