Promosi Doktor Atik Hodikoh
Setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Model Asuhan Keperawatan Holistik Peka Budaya dan Pengaruhnya terhadap Kemampuan Merawat serta Kepuasan Ibu Pascaseksio Sesarea” di hadapan tim penguji, Atik Hodikoh diangkat sebagai Doktor Ilmu Keperawatan, Kamis (16/1), di Gedung Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Kampus UI Depok.
Atik mempertahankan disertasinya di hadapan tim penguji yang terdiri atas Prof. Dr. dr. Azrul Azwar, M.P.H., Dr. Drs. Jajang Gunawijaya, M.A., Dr. Supriadi Gandamihardja, Sp.OG(K), Dr. Nana Mulyana, S.K.M., M.Kes., dan Yeni Rustina, S.Kp., M.App.Sc., Ph.D. Sidang promosi siang itu dipimpin Dekan FIK UI, Dra. Junaiti Sahar,M.App.Sc., Ph.D. Disertasi yang ditulis Atik dibimbing oleh Prof. drg. Heriandi Sutadi, Sp.KGA(K), Ph.D. sebagai promotor, Dra. Setyowati, S.Kp., M.App.Sc., Ph.D. sebagai kopromotor I, dan Dr. dr.Sabarinah Prasetyo, M.Sc.sebagai kopromotor II.
Atik menyebutkan asuhan keperawatan holistik peka budaya sangat penting diberikan kepada ibu pascaseksio sesarea. Dengan mempertimbangkan budaya pasien, cara demikian dinilai efektif guna meningkatkan kemampuan merawat diri, kemampuan merawat bayi, dan kepuasan ibu pascaseksio. Atik mengangkat penelitian itu akibat angka kematian ibu di Indonesia yang relatif tinggi, salah satunya disebabkan masalah yang terkait sosial budaya.
“Faktor budaya berpengaruh terhadap perawatan ibu masa pascapartum, yang berdampak pula pada kesehatan ibu dan bayi. Nilai budaya dan praktik budaya akan turut berpengaruh terlebih pada kondisi pascaseksio yang dipandang secara budaya sebagai kondisi persalinan yang tidak normal,” terang Atik.
Lebih lanjut Atik menjelaskan, asuhan keperawatan holistik peka budaya adalah upaya perawat untuk mempertahankan, meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir, dan meminimalkan komplikasi pascaseksio. Pendekatan itu dilakukan dengan tetap menghargai, mempertimbangkan budaya klien, dan memfasilitasi klien untuk melakukan perawatan sesuai dengan prinsip kesehatan dan budaya yang dianut. Dengan memahami dan menghargai keyakinan dan nilai budaya setiap ibu pascaseksio, perawat dapat membuat perencanaan sesuai dengan kondisi.
Penelitian itu membuat Atik memperoleh gelar Doktor Ilmu Keperawatan di FIK UI dengan yudisium sangat memuaskan serta IPK 3,70. Atik juga tercatat sebagai doktor ke-15 dari Program Studi Ilmu Keperawatan. (DPN)
- Login to post comments